Skip to main content

Insight Kajian Tazkiyatun NafsUstadzah Sayyidah Murtafiah DjauharBintaro, 21 Oktober 2023



Bismillah ...

Hari ini untuk pertama kalinya saya ikut kajian #tazkiyatunnafs secara langsung bersama Ustadzah Sayyidah atau yg biasa dipanggil UmmSay di kediamannya di Bintaro. Sebelumnya sudah pernah, tapi online. Ternyata rasanya beda banget, jauh lebih mengena, masya Allah.

Dimulai dengan flashback diusirnya Azazil, pemimpin para iblis dari surga karena menolak sujud pada Nabi Adam 'alaihissalam, karena merasa lebih mulia (Al A'raf : 12)

Meminta izin agar bisa menggoda seluruh anak cucu Adam 'alaihissalam untuk kelak menemaninya di neraka.

Bentuk godaannya terbagi dua:
1. Menggoda manusia berbuat dosa
2. Menimbulkan rasa sombong di hati manusia, merasa lebih baik dari orang lain

Panah-panahnya ditancapkan terutama pada para Perempuan yang Lelah. Mereka akan mulai dengan mencabut rasa syukurnya sehingga para perempuan ini mengeluh akan aktivitasnya, mulai membandingkan dirinya dengan perempuan lain. Lalu dicabut pula kesabarannya. Perempuan dibuat mudah marah, kesal, jengkel atas hal-hal sepele. Sasaran kemaraha terutama pada orang terdekat yaitu keluarga (anak dan suami).
Jika sudah demikian, maka rusaklah perempuan yang merupakan jantung dalam sebuah rumah. Keberkahan keluarga akan tercabut.

Maka, senantiasalah membersihkan hati dengan tazkiyatun nafs. Mengingat Allah, memperbanyak amalan sunah seperti istighfar, tahajjud, dzikir pagi-petang. Ini akan menjaga kita dari godaan setan.

Senantiasa meluruskan niat, ikhlas ridha karena Allah. Jika lelah maka bicarakan dengan suami. Jangan 'sok kuat' gak papa nanti dapat surga, tapi selalu mengeluh. Keluhan ini meski tak terucap tapi berakibat pada lelah batin. Dan secara tidak langsung akan berpengaruh besar dalam proses pendidikan dan pengasuhan anak.

Anak-anak yang mudah gusar, tak sabar, sulit diatur, membangkang dan semacamnya, boleh jadi terpengaruh dari kondisi psikologis ibu yang tak tenang.

Kajian ditutup dengan sesi Rukyah Mandiri. Ustadzah membimbing kami membaca doa-doa rukyah sambil memegang botol minum. Setelah selesai, ditiupkan lalu diminum airnya.

Sesi ini masya Allah menguras airmata, terutama saat kita diingatkan akan dosa-dosa yang pernah diperbuat tapi belum sempat bertaubat. Atau sebaliknya, belum sempat memaafkan kesalahan orang lain. Dari mulut mungkin sikap ini seolah menimbulkan kepuasan, kesalahan orang lain tak termaafkan. Padahal secara psikis, dengan mendendam kita sedang membawa ransel emosi negatif yang berat dan bisa menimbulkan penyakit yang tak jarang tidak terdeteksi secara medis. Pada umumnya menyerang bagian tubuh kita yang lemah.

Setelah selesai rukyah, wajah-wajah segar bermunculan. Ringan rasanya. Masya Allah Tabarakallah.

Nah insya Allah metode belajar #tazkiyatunnafs dan #rukyahmandiri ini akan dibawakan lebih lengkap di Mekah dan Madinah plus Kairo dalam rangka #umrohtazkiyatunnafs pada 28 Februari 2023.

Kebayang ya, healing sambil menapaki jejak perjuangan para Nabi. Kita akan merasa kecil, dengan ujian yang gak sebanding dengan mereka.

Info lengkap dan pendaftaran sila ☎️ wa.me/628179279177




Comments

Popular posts from this blog

Berhenti Menyalahkan Gen-Z, Lakukan Perbaikan

Viral video yang menyatakan para pengusaha ogah, bahkan trauma menerima #GenZ bekerja di perusahaannya. Alasannya, Gen-Z ini generasi yang attitude-nya negatif : 1. Lebay 2. Tidak Realistis baik dalam bekerja maupun menetapkan dan mencapai target 3. Tidak mau disalahkan 4. Merasa jadi semacam 'pusat dunia', kalau ada masalah orang lain yang salah/toxic  5. Mudah putus asa, daya juang rendah Really? Pertama-tama mari samakan persepsi. Berdasarkan data BPS, Gen-Z adalah generasi yang lahir sekitar 1997-2012. Sumber lain ada yg menyatakan lbh awal 1 tahun. Tapi ya udahlah anggap aja pertengahan era 90an sampai akhir 2010. Lahir di era pesatnya perkembangan teknologi digital, membuat mereka memiliki karakteristik unik, seperti keterampilan digital yang kuat, kreativitas, serta keinginan untuk berkolaborasi dan berkontribusi pada masyarakat. Keren kan? Tapi bagai dua sisi mata uang, kelebihan selalu disertai dengan kekurangan. Karena tumbuh dengan segala kemudahan teknologi, yang ap...

Remagogi

Setelah ikut segala kuliah mulai dari Psy Perkembangan dan Pendidikan Islami (dg Brothering sbg salah satu materinya), Seminar dan Coaching #InspirePsychology sampai #Remagogi ... Saya melihat ke samping, anak sulung saya di jelang usia balighnya. Sudah Aqil? Belum rasanya, tapi insya Allah tak terlalu jauh. Kadang dia childish, tapi adakalanya pemikirannya out of the box masya Allah. Pilihan sikap yang diambil saat menghadapi masalah tanpa kehadiran saya di sampingnya, beberapa kali bikin saya salut. Sesuatu yang bahkan nggak terpikir oleh saya sebagai ibunya. Salah satunya adalah ketika dia dan temannya nyasar saat lagi sepedahan. Siang bolong, gak bawa uang, haus banget. Temennya berulangkali istirahat dan bilang capek tapi gak tau harus gimana. Si sulung datang ke satu warung, mencoba minta minum. Nggak dikasih, karena tampang dan bajunya nggak macam seseorang yang perlu dikasih sedekah kata pemilik warung. Sejenak dia diam. Lalu memutuskan ke masjid. "Ngapain lu? ...

Resesi

  Kemarin saya silaturahim ke kantor salah satu mitra developer Khadeeja Property di Depok. Berdua aja sama anak gadis, saya putuskan naik KRL dan ojek. Turun di Stasiun Pondok Cina. Rasanya baru kali ini deh saya turun di situ. Beberapa kali ke Depok, kalau nggak Stasiun Depok Baru, Depok Lama ya UI.  Orang yang terbiasa stay di sekitaran stasiun pasti jeli ngeliat kalo tatapan saya waspada bangetvliat kanan-kiri, khas orang baru. Kayanya seperti inilah tatapan seorang driver ojol yang mangkal di dekat stasiun. Saat saya jalan ke pangkalan ojol, karena seperti biasa nggak boleh naik tepat di stasiunnya, seorang driver berseragam hijau menghampiri. "Ummi, sudah dapat ojek?" Sopan ia bertanya. "Belum, baru mau pesan." "Sama saya aja ya, Ummi?" "Oh boleh, bisa langsung di-pick di aplikasi ya?" "Enggak Ummi, gak usah pake aplikasi. Coba klik di situ aja alamatnya, nanti ngikut situ ongkosnya." Alarm saya mulai bunyi, be careful, gak ada bu...