Work From Home adalah frasa yang sudah akrab di telinga kita selama 2,5 tahun ini. Ya, sejak pandemi lah. Saat satu demi satu perusahaan memilih kebijakan ini demi memutus rantai penyebaran virus Covid-19. Efek yang paling terasa dengan adanya WFH (yang dibarengi SFH, School From Home) adalah meningkatnya kebutuhan akan gadget yang mumpuni sekaligus sinyal dengan kecepatan maksimal. Apalagi untuk pekerjaan yang harus mengirimkan data dalam ukuran besar, segalanya harus serba sat set sat set, bukan begitu? Contoh sederhana bisa dilihat dalam keseharian saya, yang menjalankan bisnis agency marketing property syariah. Jika dihitung-hitung, minus masa off saat pandemi, kurang lebih 4 tahun sudah saya menekuni bisnis ini. Sebagian besar prosesnya dikerjakan secara online, dari rumah dan mana saja saya berada. Selebihnya offline jika ada launching project baru, survey ke lapangan. Meski online, tapi prosesnya tak tetap saja tak mudah. Sebagai ow...