Skip to main content

Posts

Anak Lebay berasal dari Ortu yang Abai

Anak Lebay berasal dari Ortu yang Abai Anak saya cerita, di sekolahnya ada siswa yang suka bohong. Jadi dia ngadu ke guru udah diperlakukan gak baik sama temennya secara berlebihan.  Misal ada temennya yang bete sama dia dan bilang, "Rese lu!" Dia akan bilang ke gurunya kalau dia abis dikatain kasar sama temennya. Atau lain waktu ada yang dorong dia ke tembok karena kesal, anak itu akan ngadu kalau dia dice-kek. Beberapa temen udah kesel karena aduan dia, karena pada auto ditegur guru kan. Sampai suatu waktu yg berkasus adalah temen si sulung yang anaknya lucu-lucu ngeselin. Gimana ya gambarinnya. Laki-laki 14-15th, mukanya tuh lucu, bulet. Ekspresif. Tapi kalo bete kaya orang ngajak berantem katanya. Pdhl anaknya ya biasa aja. Teman sekelas udah paham. Si anak 'lebay' ini ngadu lah sama guru, dibeginiin bla bla bla. Intinya udah kaya percobaan pembu-nuhan. Apesnya dia, saksinya banyak. Mereka bilang kalau si anak itu 'cuma' disikut. Entah gimana a
Recent posts

Resesi

  Kemarin saya silaturahim ke kantor salah satu mitra developer Khadeeja Property di Depok. Berdua aja sama anak gadis, saya putuskan naik KRL dan ojek. Turun di Stasiun Pondok Cina. Rasanya baru kali ini deh saya turun di situ. Beberapa kali ke Depok, kalau nggak Stasiun Depok Baru, Depok Lama ya UI.  Orang yang terbiasa stay di sekitaran stasiun pasti jeli ngeliat kalo tatapan saya waspada bangetvliat kanan-kiri, khas orang baru. Kayanya seperti inilah tatapan seorang driver ojol yang mangkal di dekat stasiun. Saat saya jalan ke pangkalan ojol, karena seperti biasa nggak boleh naik tepat di stasiunnya, seorang driver berseragam hijau menghampiri. "Ummi, sudah dapat ojek?" Sopan ia bertanya. "Belum, baru mau pesan." "Sama saya aja ya, Ummi?" "Oh boleh, bisa langsung di-pick di aplikasi ya?" "Enggak Ummi, gak usah pake aplikasi. Coba klik di situ aja alamatnya, nanti ngikut situ ongkosnya." Alarm saya mulai bunyi, be careful, gak ada bu

Gadget, Sahabat atau Musuh bagi Fitrah untuk Bertumbuh

  Bisa membersamai guru itu rezeki tak terkira. Tahun lalu, saya mengenal Bunda Roro. Eh, bukan, kenal mah udah lama, beberapa kali nonton videonya bersama sang suami, Ustadz Harry Santosa allahuyarham. Tahun lalu itu saat akhirnya saya memutuskan ikut kuliah #fitrahbasededucation dan #fitrahbasedlife selama 3 bulan (akhirnya sih extend karena berbarengan dengan Ramadhan) Kuliah yang mensyaratkan kehadiran 90% kalau mau dapat sertifikat, maka saya pun jadi rajin. Ya bukan karena sertifikat amat sih, sayang aja gak sih udah bayar, belajar, tapi disia-siakan dengan nggak serius? Saya pengen bisa menyerap ilmunya, biar bisa dipraktekin ke diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Faktanya, belajar #fitrah memang sulit menemukan kata akhir.  To know God (Ma'rifatullah) To do Good (Good life) And to Accept the True Knowledge (Ilmu - Kitabullah) Ilmu yang harus terus dipelajari dan diperbaharui sampai akhir hayat. Sore tadi saya berkesempatan membersamai Bunda Roro sebagai Host di salah sat

Perjalanan Rahasia

"Ada yang mau ikut Bunda?" "Kemana?"  "Enggak tau. Ikut aja. Tapi syaratnya gak boleh protes. Mau dekat atau jauh, mau naik angkot, ojek atau jalan kaki. Mau jajan atau nggak." "Lama gak?" "Gak tau." "Aneh banget." Anak-anak saling pandang, seolah bertanya satu sama lain. "Gaza di rumah aja ah." Si sulung yang memang mulai gak ngikut kesana sini, memutuskan duluan. Tinggal dua anak saling liat. "Yang gak ikut, kalau dapat cerita seneng, jangan iri ya." Si sulung ngangguk, "Iya gakan." "Yang ikut, kalau gak seru, jangan komplain atau nyesel juga." Hening sesaat ... "Bilal ikut deh." "Ade juga." Dan, kesini lah kami, alhamdulillah 🥰 Dan kesinilah kami 🥰 alhamdulillah  

Berhenti Menyalahkan Gen-Z, Lakukan Perbaikan

Viral video yang menyatakan para pengusaha ogah, bahkan trauma menerima #GenZ bekerja di perusahaannya. Alasannya, Gen-Z ini generasi yang attitude-nya negatif : 1. Lebay 2. Tidak Realistis baik dalam bekerja maupun menetapkan dan mencapai target 3. Tidak mau disalahkan 4. Merasa jadi semacam 'pusat dunia', kalau ada masalah orang lain yang salah/toxic  5. Mudah putus asa, daya juang rendah Really? Pertama-tama mari samakan persepsi. Berdasarkan data BPS, Gen-Z adalah generasi yang lahir sekitar 1997-2012. Sumber lain ada yg menyatakan lbh awal 1 tahun. Tapi ya udahlah anggap aja pertengahan era 90an sampai akhir 2010. Lahir di era pesatnya perkembangan teknologi digital, membuat mereka memiliki karakteristik unik, seperti keterampilan digital yang kuat, kreativitas, serta keinginan untuk berkolaborasi dan berkontribusi pada masyarakat. Keren kan? Tapi bagai dua sisi mata uang, kelebihan selalu disertai dengan kekurangan. Karena tumbuh dengan segala kemudahan teknologi, yang ap

Anak Sering Kehilangan Barang Karena Dipinjam Teman, Kenapa Ya?

Pertanyaan yang seringkali nggak menemukan jawab untuk para orangtua. Beli pensil selusin, seminggu habis. Begitu juga dengan penghapus, pulpen, bahkan gantungan kunci yang mestinya bertahan lama karena bukan barang yang dipakai! Ayah-Bunda, coba sedikit flashback. Diingat, apakah di usia sebelum 7 tahun, terutama balita, anak sering kita minta untuk berbagi? Semisal jika ia sedang asyik bermain boneka miliknya lalu ada temannya datang, kita bilang, "Ayo pinjamkan, masa pelit sama teman." Atau jika anak lebih dulu duduk di tempat ternyaman untuknya di mobil, lalu adiknya datang dan menangis karena ingin duduk di tempat yang sama, secara spontan biasanya kita bilang, "Masa Kakak gak mau ngalah sama Adik?" Hati-hati, ucapan seperti itu, meski dengan nada lembut, akan terngiang di benak anak. ❗️Kalau gak mau berbagi sama teman, artinya pelit  ❗️Sebagai Kakak harus selalu ngalah sama Adik Konsep diri seperti itu, jika ditanamkan sebelum usia 7th, berpotensi membonsai in

Bentak Anak Boleh, Tapi ...

  Di preview kelas #remagogi kemarin Ustadz Aad sempat mengemukakan tentang bolehnya memben-tak anak jika memang diperlukan. "Jangan terlalu memikirkan jalinan otak yang putus jika anak diben-tak. Adakalanya sebagai orangtua kita lagi banyak yang diurus, anak bikin kesalahan yang cukup fatal, lalu secara spontan kita memben-tak, ya sudah. Itu reaksi alami. Biarkan anak juga menyadari konsekuensi kesalahannya. Anak belajar memahami emosu orangtuanya, yang manusiawi gak selalu datar, manis, baik. Kelak di luar sana dia akan menghadapi banyak orang dengan ragam karakter." Dalam hati saya, wah bahaya ini kalau didengar atau ditonton sama orangtua yang memang terbiasa memben-tak atau mema-ki. Akan dijadikan pembenaran, "Tuh kata Psikolog juga boleh gitu." Sementara itu kelas preview yang hanya 2 jam. Pembahasan panjangnya ya ada di kelas full yang diselenggarakan selama sebulan, 2x perpekan mulai akhir Mei sampai akhir Juni dengan fasilitas rekaman, materi PDF dan Sertif