Kemarin sepulang dari Bandung, kami mampir ke @palestineresto_alqudscafe setelah menyimak review Bang @amritsaraje Lokasinya nggak jauh dari Toll Jagorawi. Sebaliknya, kalau dari Bandung lumayan jauh. Tapi karena udah niat, anak-anak nggak mau diganti sama menu apapun. Mau makanan Palest1na, titik! Setibanya di sana, rasa laper terbayar. Menunya enak-enak! Bahkan ayam gorengnya pun rasanya beda dengan ayam goreng krispi di Indonesia pada umumnya. Psst, pelayannya bilang, itu pakai bumbu rempah khas Palest1ne, lho! Harganya cuma 16rb udah pakai nasi dan 2 tube kecil saos (saos tomat + saos cabe). Makanan lain nggak kalah enak. Ada Chicken Strip, aneka Burger dan Kebab. Porsinya cukup banyak pula. Kenyang! Nggak cuma makanan yang pakai rempah khusus, minumannya juga. Ada aroma jahe dan rempah lainnya di dalam tehnya, baik yang hangat maupun dingin. Surprise, kami dapat bonus 2 cangkir Kopi dan kudapan khas Palestina, Ruz Bil Haleeb (bubur
Kemarin dalam perjalanan pulang dari Bandung, si nomor dua tiba-tiba bilang, "Boleh nggak kalau Bilal nanti SMP biasa aja gak jadi mondok?" Topik ini sebetulnya sudah pernah dia sampaikan sebelumnya, saat sedang semangat-semangatnya ingin jadi pemain sepak bola. Tapi selama ini belum dapat jawaban dari Ayahnya. Dan kemarin terjadilah ... Ayahnya yang berharap punya setidaknya satu anak yang mendalami Al Qur'an, tampak keberatan dengan hal tersebut. Beliau mencoba memberikan pemahaman pada si nomor dua tentang hal ini. Bahwa perjalanan dia sudah sejauh ini bercengkrama dengan Al Qur'an saat ini. Sayang rasanya kalau harus ke SMP biasa. Gak melarang secara langsung, tapi sang Ayah menggambarkan hal-hal baik jika melanjutkan ke pondok. Bla bla bla ... Pokoknya smooth deh gak yang maksa 'harus' gitu. Tapi di telinga si nomor dua tetap saja terdengar sebagai penolakan. Nangis lah dia. Saya menatap suami ngasih tanda tertentu. Dia menatap balik kasih tanda juga. Ka