WAG kelas #MembasuhLukaMengasuhdenganBahagia yang saya ampu, malam ini mendadak heboh karena ada satu anggota yang tiba-tiba 'meledak'. Dia bercerita bahwa di kehamilan kali ini suasana hatinya demikian pekat. Pasalnya orangtuanya tak setuju ia hamil lagi. Anaknya sudah empat, ada 2 ABK diagnosa ADHD dan autis ringan. Alhamdulillah kondisi keuangan cukup, nggak berlebih maupun kekurangan. "Aku udah lama nggak ketemu ortu, karena tau bakal gimana respon mereka kalau tau aku hamil. Eh bener aja, kemarin bapakku datang ke rumah, trus liat aku hamil, ngomongnya nggak enak banget. Seolah nyalahin aku. Padahal aku udah ikhtiar pake KB. Kalau ternyata Allah masih ngasih, gimana mau nolak?" Teman-teman, kebayang nggak kondisinya? Pertama tentu saya ucapkan, Barakallah. Doa agar ini menjadi berkah. Bagi saya kehadiran bayi yang nggak direncanakan itu seperti #rezekitakterduga Tapi anak udah banyak? Lah kan sebetulnya nggak siap, udah ikhtiar juga. Saya sampaikan padanya 3 p
Gak perlu jadi penulis yang bisa menyampaikan narasi menggugah tentang 🇵🇸. Kita bisa kok nulis apa saja di akun sirewel. Buktinya mereka udah banyak yang ngamuk karena tertekan. Gak perlu jadi sultan untuk bisa nyumbang 🇵🇸. Ada lebih uang belanja atau sengaja motong jatah belanja selama gak mengurangi gizi keluarga, boleh kok ikut donasi. Gak perlu jadi ahli forensik untuk tau luka mereka disebabkan oleh benda ta jam, tumpul, atau pelu ru jenis apa. Share aja supaya lebih banyak orang aware separah apa luka mereka. Gak perlu jadi psikolog atau psikiater untuk tau kondisi kejiwaan mereka, para masyarakat 🇵🇸 terutama perempuan dan anak-anak. Foto-foto sudah sangat banyak berbicara. Kita cuma butuh empati untuk terus menyuarakan keadilan. Bahkan gak perlu jadi pejabat untuk bikin mata dunia terbuka. Banyakin share, terlibat dalam aksi, pakai atribut, sedekah dan doa. Biar aja itu tugas Ibu Retno Marsudi. Kita doain beliau senantiasa sehat dalam perjalanannya membela 🇵🇸 di forum