Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2017

Cemasku Ada Sejuta

Sebagai seorang bunda, Yang seringkali memantau linimasa, Cemasku ada sejuta Pada kalian anak-anakku tercinta Saat kalian bermain keluar sejenak saja Bagiku terasa sangatlah lama Aku khawatir akan segala marabahaya Yang mengancam kalian di luar sana Namun bermain di rumah pun sama saja Jika televisinya menyala Cemas lah pula hati ini rasanya Ingin kubuang jauh itu kotak kaca Sebagai seorang Bunda, Yang membaca beragam berita setiap ada jeda Cemasku ada sejuta Pada kalian buah hatiku tercinta Bagaimana tidak, Sekarang mata ini dijejali dengan berita penculikan anak Sejam kemudian tentang LGBT yang semakin marak Sore nanti berganti permen narkoba yang sudah memasuki taman kanak-kanak Sebagai seorang Bunda, Yang pernah bertarung nyawa, melahirkan kalian ke dunia Cemasku ada sejuta Jika saat bayi ada nyamuk membuat tanganmu bentol saja, Bunda berusaha mengejar dan memukulnya Apalah lagi jika ada yang berupaya menghancurkan jiwam

Yeay, Bilal Bisa pegang sendok!

Bunda, Bilal bisa pegang sendok, Yeay! Berbinar matamu saat melaporkan hal itu pada Bunda semalam. Oh ya?  Iya, gini nih. Jempolnya di sini, jari-jarinya di sini, kaya gini. Tante Nanda yang ngajarin. Bilal sekarang udah pinter! Bunda bisa gak? Sini Bilal ajarin... Ujarmu dengan polos dan ceria, tentu saja. Deg! Jantung rasanya berhenti berdegup sejenak. Suatu hal sederhana yang sanggup membuat terpana. Owalaah Nak, jungkir balik Bunda ngajarin kamu adab makan sambil duduk, doa sebelum makan, tidak makan sambil nonton tivi, menyiapkan minum supaya nggak bolak-balik ke dapur mengambilnya saat makan dan lain-lain hal 'penting' sampai urusan mengenal huruf Hijaiyah dan menghafal surat pendek, tapi Bunda lupa mengajarkanmu memegang sendok dengan baik dan benar. Lalu kini, tantemu yang melakukannya. Kemana ajaa atuh Bundamu ini, Nak? Sampai terlewat hal mendasar seperti itu... Sendok, next what else? Bunda lantas mengingat-ingat segala aktifitas yang k

Dunia Dari Balik Layar Gadget

Dunia ini semakin penuh saja, anak-anak. Tak hanya penuh secara fisik tapi juga psikis. Perang pemikiran di berbagai topik. Dari mulai diskusi antar pakar hingga perang mulut para pakar Google yang tak jelas mana akarnya dan kemana ujung dahannya. Hmmm, Bunda lelah... Hingga akhirnya Bunda memilih sejenak menepi. Dan yang Bunda lakukan adalah, sesuatu yang tak pernah terpikirkan dalam beberapa tahun belakangan: Deactivate account FB! Cukup! Aku mau berhenti dari bingar dunia maya. Aku ingin menjalani kehidupan nyata dengan sederhana dan bahagia, tanpa perlu tahu topik yang sedang hangat atau kelewat panas lalu digoreng hingga gosong.  Ya anak-anak, Bunda ingat zaman kecil dulu, saat dunia maya belum ada, saat belum ada gadget yang memandangnya tak cukup satu dua menit, betapa bahagianya Bunda bisa mengeksplorasi dunia baik dari atas sepeda maupun hasil membolak-balik lembar demi lembar buku yang harum karena baru dibuka segelnya. Bunda bertemu banyak orang yang tingg

Momster Mata Panda

Enggaaak, pokoknya enggak boleeh! Gausah tanya kenapa! Please jauh-jauuuh dari Nailah! Makan sekarang juga! Gak ada ayam goreng, adanya telor. Makan itu! *** Saat suara menggelegar seperti itu terdengar di rumah kita, anak-anak... Percayalah itu bukan bunda, tapi Momster alias Mommy Monster. Yang harus kalian liat pertama kali, adalah matanya. Jika tampak berwarna agak merah dengan lingkaran hitam di bawahnya, pastikan bahwa monster jahat itu terbentuk dari begadang selama minimal 2 hari. You can't ask anything, all you have to do is just say Yes or keep silent. Entahlah anak-anak, Bunda hingga saat ini belum menemukan rumus yang baik untuk tetap cantik, manis, sabar dan lemah lembut setelah melewati malam-malam panjang tanpa tidur. Apalagi jika bersamaan dengan menggendong bayi yang sedang betah tidur hanya di pangkuan, alias kalau ditaruh di kasur langsung bangun. Oh ya ampun, horor itu namanya. Maka jika itu terjadi, nyaris dapat dipastikan Bunda akan berubah jadi m

Bilal Berperang Melawan Setan

"Min syarril waswaasil khannaas. Artinya, dari kejahatan bisikan syetan yang tersembunyi." Mantap engkau melafalkan itu. Good job, Aa Bilal! MasyaaAllah, tabarakallaah... Sudah beberapa hari Aa Bilal ikut kelas menghafal Qur'an surat An Nas secara online di Hots Al Kauny. Dimana hafalan setiap harinya harus disertai dengan arti per kata. Taukah kamu, Nak, bahwa sebelumnya Bunda maju mundur mau mengikutsertakan dirimu. Khawatir terlalu memaksakan kemampuan. Pun banyak yang bilang, apa gunanya menghafal kalau belum bisa baca dengan tartil? Tapi ah, bismillah saja, Bunda tetap memasukkan kamu kesana. Niatnya apa? Lillaah, supaya kamu memahami ayat-ayat cinta Nya. Terbukti, di ayat ke-4 An Nas ini kamu mempertanyakan artinya. Yess, kesempatan Bunda untuk menjelaskannya. Aa, syetan itu baik tidak? Jahat! Suka apa? Suka nyuruh yang jelek-jelek. Iyes, kalo nyuruh syetannya keliatan ga? Enggak Betul, dia sembunyi. Pengecut sekali ya? I

Ibu Minimalis

Anak-anak Bunda tersayang... Lama Bunda tak menulis. Aiih banyak betul urusan beberapa hari belakangan ini. Belum lah badan Bunda yang nyerinya setengah mati. Rupanya karena terlewat pijat pasca 40 hari melahirkan. Ah ya, acapkali Bunda memang melupakan urusan pribadi setelah hadirnya kalian. Tapi tak apa, sudah tertunaikan tadi koq. Everything is ok Alhamdulillah :) Hari ini begitu spesial untuk Bunda, nak... It's your birthday, Abang Gaza. Oh ya, seperti biasa memang tak pernah ada perayaan apa2 untuk ulangtahun siapapun di rumah ini. Bahkan tak saling mengucapkan selamat pun bagi kita sudah biasa. Ya, ulangtahun memang bukan untuk diperingati tapi menjadi momen perenungan. Muhasabah. Bukan cuma untuk yang berulangtahun, tapi juga untuk Bunda sebagai ibu kalian. Semalam kemarin Bunda sempat tak bisa tidur sebelum akhirnya mengalami nyeri lengan menjelang subuh. Nah saat itu Bunda merenung mengenai keinginan konyol yg pernah ada di hati dan otak ini. Ya konyol buat Bunda saj