Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2022

Milad AQL ke 14

Mengenal AQL beberapa tahun lalu, dikenalkan oleh suami. Altif mengikuti kajian, sambil bawa bayi sekalipun. Karena buat kami, UBN itu salah satu ulama besar negeri ini yang selain ilmunya mumpuni--tanpa perlu diragukan lagi, beliau juga tegas namun tetap bijaksana dalam bertutur.  Bagi UBN, hitam adalah hitam, putih adalah putih. Tidak ada abu-abu dalam syariat.  Mengenal lebih dekat, menjadi bagian dari keluarga besar AQL adalah ketika mempercayakan suami ikut menjadi relawan di beberapa aksi sosialnya. Yang terjauh dan terlama yaitu saat bencana likuifaksi di Palu.  Banyak kisah yang terukir dari situ. Menambah rasa syukur atas segala rahmat yang Allah berikan. Bahwa sesulit apapun kondisi kami, masih banyak di luar sana yang jauh lebih sulit. Belajar pula tentang tauhid yang demikian besar. Laa hawlaa walaa quwwata ilaa billah.  Selamat Milad AQL ke-14 Semoga senantiasa istiqomah menyebar dakwah, Meraih berkah dengan tadabbur Al-Qur'an.  Bersama AQL Peduli kita kuat

Berbagilah, Karena Dunia Sedang Tak Baik-baik Saja

Baru saja ada seorang ibu mengetuk pagar, mengucap salam. Saya bukakan pintu, kirain ibu yang tempo hari menawarkan jasa menyetrika.  Ternyata bukan.  Ibu itu membawa kantong plastik berisikan kain. Melihat saya kebingungan, ia langsung mengungkapkan maksudnya, "Ini baju muslim saya, masih bagus. Tolong dibeli, berapa aja. Saya butuh uang buat beli makan."  Sesaat saya terdiam. Teringat pagi tadi perut ini sudah nyaman terisi roti cokelat sebelum minum obat-obat dokter.  Sementara dia harus menjual baju, demi mengisi perut.  Faghfirlii, ampuni aku ya Allah ...  Saya sempat melihat baju yang hendak dijualnya. Mohon maaf, itu baju yang sangat sederhana. Dalam hati saya berpikir, boleh jadi itu baju gamis terakhirnya. Sementara ia memakai rok yang panjangnya sedikit di bawah lutut dengan kerudung lusuh.  "Sebentar, Bu."  Cepat saya masuk, membawa sedikit uang.  "Mau beli bajunya?" Ia menatap penuh harap.  Saya menggeleng, "Ibu bawa lagi aja.

Satu Sudut Pandang tentang #CitayamFashionWeek

Beberapa temen nanya, kòk saya hampir nggak bahas CFW? Simpel, karena saya takut. Ilmu saya belum sampe. Kondisi anak2 saya saat ini bisa dibilang relatif lebih nyaman dari mereka, baik dari kecukupan makan, sekolah dan fasilitas pendukung. Sementara mereka yg di CFW, saya nggak tau. Syeikh Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa menjelek-jelekkan saudaranya yang telah melakukan dosa, maka bisa jadi ia akan melakukan dosa tersebut. ﻭَﻛُﻞُّ ﻣَﻌْﺼِﻴَﺔٍ ﻋُﻴِّﺮَﺕْ ﺑِﻬَﺎ ﺃَﺧَﺎﻙَ ﻓَﻬِﻲَ ﺇِﻟَﻴْﻚَ ﻳَﺤْﺘَﻤِﻞُ ﺃَﻥْ ﻳُﺮِﻳْﺪَ ﺑِﻪِ ﺃَﻧَّﻬَﺎ ﺻَﺎﺋِﺮَﺓٌ ﺇِﻟَﻴْﻚَ ﻭَﻻَ ﺑُﺪَّ ﺃَﻥْ ﺗَﻌْﻤَﻠَﻬَﺎ “Setiap maksiat yang dijelek-jelekkan pada saudaramu, maka itu akan kembali padamu. Maksudnya, engkau bisa dipastikan melakukan dosa tersebut.” Mereka yang gonta-ganti pacar, semoga dikasih hidayah tentang bahaya zina. Mereka yang merasa 'nyaman' tinggal di jalan, semoga Allah kasih kehangatan di rumah. Mereka yang berpakaian nggak sesuai fitrahnya, semoga mendapat hidayah tentang bahaya LGbete Dan lainny

Sharing Parenting di Sukahati, Cibinong

Pagi tadi badan pegel linu, PMS kayanya. Andai gak ingat ada janji sharing parenting di satu sekolah di Sukahati-Cibinong, mungkin udah tarik selimut lagi bada subuh. Bismillah, janji harus ditunaikan. Lagipula ini undangan offline pertama pasca mengikuti kuliah Psikologi Pendidikan dan Perkembangan Islami-nya Ustadz Aad . Masih anget banget ilmunya, insya Allah.  Ketua yayasan request supaya saya berbicara memotivasi orangtua dalam mendidik anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus speech delay dan ADHD. Karena ada beberapa siswanya yang seperti itu. Beberapa hari saya mengulang kembali ilmu tentang topik-topik tersebut sampai kembali menempel. Lalu mengaitkan dengan ilmu yang didapat di kuliah kemarin. Alhamdulillah tadi Allah lancarkan lisan ini. Yang saya senang adalah, saya kembali melihat tatapan mata face to face para orangtua siswa. Bukan melalui zoom meeting. Sebagian besar tampak antusias menyimak. Ada yang berbagi kisah mendidik cucunya yang dia pikir setelah saya

Indihome, Keluarga Indonesia Berdaya dari Rumah

Pandemi sungguh membuat nyaris seluruh sendi kehidupan melemah. Meski tak terpapar virus, imunitas tubuh bisa drop juga karena kelamaan di rumah aja. Apalagi kalau rumahnya mungil minimalis. Gerak langkah sangat terbatas.  Itulah yang kami rasakan pada bulan Maret 2020, saat untuk pertama kalinya pemerintah menetapkan lockdown. Ketetapan yang dilanjutkan oleh ketua RT/RW tempat kami tinggal, karena pasien awal Covid tinggal tak jauh dari rumah kami.  Tak pernah dibayangkan bahwa kehidupan akan berubah demikian drastis. Dari yang biasanya melambaikan tangan di pagi hari pada suami yang pergi ke kantor dan anak-anak ke sekolah, kini berganti menyiapkan perangkat untuk mereka WFH dan SFH.  Repot?  Jangan ditanya. Alhamdulillah suami sigap membantu urusan teknis, sementara saya menyiapkan sarapan dan urusan domestik lainnya.  Pekerjaan suami sebagai telco engineer, tentunya membutuhkan kuota yang tak sedikit plus kecepatan internet yang stabil. Anak-anak juga begitu