Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2023

Nggak Semua #SiblingRivalry Butuh Bantuan Orangtua

Apakah anak-anak Anda suka berantem cuma gara-gara rebutan mainan? Atau, gara-gara siapa mandi duluan? Kalau ya, toss! Kita sama, Bestie ... Kaya barusan pas lagi mandi, tiba-tiba si nomor dua teriak, "Tangan X Men Bilal dipatahin Nailah, Buun!" "Enggak, Ade cuma pegang, eh lepas!" Aduan adiknya menyusul. Ketukan di pintu kamar mandi yang bergantian, bikin shampo sama sabun nyaris tertukar. Berusaha tetap tenang, tarik napas ... keluarin. Terusin mandi. Selesai pakai baju, dengan santai nemuin anak-anak. Nyuruh masing-masing cerita kronologisnya. Si nomor dua keliatan bete megang tangan X Men yang terpisah dari raga. Sementara adiknya bersikukuh itu copot sendiri. Saksi tunggal si sulung. Dia bilang memang copotnya pas dipegang anak sulung. Entah patah gak sengaja atau emang udah bermasalah dari sebelumnya. "Maunya gimana sekarang?" "Ganti lah, mainan favorit ini!" "Ade, mau minta maaf? Karena bagaimana pun itu patahnya pas di Ad

Naksir Ala ABG

"Bunda, kenapa orang kalo ketemu orang yang disukain, malah lari sambil senyum-senyum?" tanya si sulung. "Kamu begitu?" "Enggak, kan ada anak kelas sebelah suka sama Gaza. Kalo dia lewat atau Gaza lewat, dia suka nyapa manggil Gaza, senyum trus lari." "Kok tau dia suka sama kamu? Bilang?" "Temennya yang bilang, tapi dia gak marah, senyum aja." "Ooh. Kamunya suka?" "Enggak. Ya biasa aja, gak benci juga. Tapi tadi itu kasian. Gaza kan lagi di tangga, naik mau ke kelas sambil bawa es krim. Dia senyum dan lari, eh jatuh di tangga. Gabruk aja!" "Kamu tolong?" "Enggak, bukan muhrim, Bun. Masa pegang-pegang? Trus ntar di-cie-ciein sama temen-temen. Males lah." "Jadi kamu apain?" "Gaza bilang aja, lain kali hati-hati yaa. Trus Gaza ke kelas. Pengen ketawa karena jatohnya tuh estetik, tapi gak tega, trus takut dosa. Ya dah bilang gitu aja." (((Jatoh estetik))) Kek manaa itu?

Daun Jatuh Atas Izin Allah

Pagi tadi ngisengin suami. Pas dia mandi, saya siap-siap pake baju rapi. "Lho, mau kemana?" Sekeluarnya dari kamar mandi  dia heran liat isterinya udah pake baju rapi. Padahal jadwalnya mau masak. "Ikut ke kantor." "Weeh mo ngapain?" "Kata Ustadz kemarin, isteri yang baik itu selalu nempel sama suaminya. Ikut aja kemana suaminya pergi, sedih kalau berjauhan." "Tapi ini kantor, Bun." "Emang gak ada isterinya temen kamu yang suka ikut ke kantor?" "Gak ada, kecuali sekantor. Itupun jarang, biasanya beda divisi. Dan itu bisa beda gedung." "Aku gak papa kok, kamu kerja nunggu di cafe atau mall." "Mall mana?" "Plaza Semanggi, kan deket. Jalan juga bisa." "Hadeeh!" "Yaudah atuh, tolong buangin sampah dulu." "Hyaelah ..." Dia ngelepas lagi backpack-nya, jalan ke pintu samping, muter lewat pagar depan, ke arah samping untuk buang sampah. Iya muter, karena

Ga Nyesel Punya Anak?

Itulah ... Allah mempergantikan beragam momen. Seperti halnya badai yang nggak selamanya, untuk kemudian berganti jadi pelangi. Anak-anak juga gak seterusnya ngeselin. Atau dalam satu waktu, yang 'agak-agak' itu cuma satu, lainnya seem so nice. Fa inna ma'al usri yusro Inna ma'al usri yusro (Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan) Al Isyirah : 5-6 Maka, adakah yang perlu disesali dari kehadiran para amanah Allah ini? Salam hangat, Pritha Khalida 🌷

Kelak Hari Ini akan Kita Kenang

"Kalau Aa nggak sekolah, Ade juga gak mau sekolah." Tegas anak gadis memutuskan. Padahal kakaknya libur, ada rapat guru. Habis sarapan dia leyeh-leyeh, gak peduli jam 8, beda dari biasanya yang sigap banget. "Ok tapi Bunda gak bisa main sepanjang hari ya, banyak pekerjaan." "Apa aja?" "Masak, nyuci, jemur, lipat dan lain-lain." "Ade mau belajaar!" Eh? Wah ide baguss ... Jadilah dia mengisi 'liburannya' dengan masuk-masukin perabot kotor bekas sarapan ke sink. Naro beberapa perabot kecil yang udah kering ke rak. Selanjutnya motong wortel, bakso dan cheese dumpling buat sop. Nanti tahu belakangan. Habis itu dia masuk-masukin baju ke mesin cuci, nyiram-nyiram baju yang mesti saya kucek/sikat terlebih dahulu sebelum ikut nyemplung ke mesin cuci, gantung-gantung baju dan menjemur. Kami sempat main rumah-rumahan bertema 'Raksasa dan Ibu Beranak Dua' sebelum lanjut cuci beras dan masak nasi. Saya pikir dia bakal cap

Jangan Takut Resesi, Ada Allah

Sejak beberapa bulan lalu, berita PHK di perusahaan-perusahaan raksasa menghiasi media. Meta, Twitter dan belakangan yang ramai adalah Google. Banyak spekulasi terkait hal itu, mulai dari kehadiran AI sampai perkara resesi. Saya nggak kompeten bahas ini. Cuma mau pesan sama teman-teman, jika saat ini masih memiliki pekerjaan/bisnis dan penghasilan yang mencukupi kebutuhan sehari-hari, maka bersyukurlah. Jangan terlalu hemat dengan tujuan persiapan jika resesi sungguh-sungguh terjadi. Tetaplah jajan, belanja. Jikapun tidak terlalu membutuhkan barang/jasa tersebut, belilah lalu sedekahkan. Dengan jalan begini, ekonomi khususnya di akar rumput, bisa terus berjalan. Masyarakat kecil bisa setidaknya terhindar dari kelaparan. Anak-anak mereka tidak sampai putus sekolah karena kesulitan bayar SPP. Tidak sedang menyarankan untuk menjadi pribadi konsumtif. Toh apa-apa yang dibeli, tak semua harus jadi milik kita atau dihabiskan sendiri, tapi sedekah. Bayangkan, jika ada kerabat yang