Skip to main content

Be a Streamer Not Just a Dreamer

 

"Selamat pagi Kawula Muda! Ketemu lagi di pagi yang mendung karena matahari lagu sembunyi di balik awan. Hey, langit boleh redup, tapi semangat jangan! Yuk pemanasan dulu sambil dengerin yang satu ini, So Young by The Corrs. Check it out!" 

Siapa yang samaan, menikmati masa remaja dengan menjadi pendengar radio? 

Pasti relate dong ya, dengan berbagai sapaan khas para penyiarnya? Ada yang bikin pagi jadi lebih berwarna karena candaan-candaan segar yang dilontarkan. Sebaliknya, malam biasanya waktu dibacakannya request. Permintaan lagu yang dibarengi dengan kirim-kirim untuk teman, tetangga atau gebetan. 

Jaman sebelum ramai internet, mungkin sekitar 90an sampai awal new millenium 2000an, yang namanya request card seringkali berisi puluhan nama yang ditulis dengan huruf berukuran kecil. Entahlah, mungkin sang pengirim adalah orang baik hati yang ingin menuliskan smua nama teman sekelas atau warga sekampung. 

Kok tau banget sih? Iya, soalnya saya akhirnya berkesempatan jadi penyiar waktu SMA. 

It was so amazing!

Sulit untuk digambarkan. Kebayang nggak sih, sebagai seorang pendengar setia radio, yang berpikir bahwa profesi penyiar itu keren banget. He/she must be a smart person, karena nggak pernah kehabisan topik untuk diobrolin, paham karakter audience (usia, pekerjaan, hobi dll), berwawasan musik yang luas dan bersuara bagus. 

Sampai akhirnya bisa berada di balik microphone dan seperangkat mixer audio, radio, CD player (ohya namanya di kota kecil, kami masih pakai kaset dan CD kala itu, belum komputer dan MP3 player) lalu cuap-cuap menyapa pendengar. 

Menyadari bahwa suara kita didengar oleh orang di seantero kota, baik yang lagi kerja di kantor, santai di rumah, otw ke tempat aktivitas dan bahkan di supermarket ... rasanya udah kaya jadi selebiti! Apalagi kalau pas acara interaktif, ada yang bilang bahwa dia terinspirasi dari omongan kita, suka topik yang disampaikan, wow ... makin lah bahagia. Merasa penting! 

DIDENGAR itu MENYENANGKAN

That's the Big Point! 

Siapa yang gak suka jika ucapannya didengar? Siapa gak senang saat idenya didengar? Bahkan mereka yang sedang terluka, pasti bahagia jika ada yang mau mendengar keluh-kesahnya. Tak perlu terburu-buru menyodorkan solusi. Dengarkan saja dulu. 

Tapi pada masa itu, nggak banyak orang yang suaranya didengar. Lo siapa? Kalau bukan public figure, ya berjuanglah untuk tembus media massa, radio dan televisi untuk bisa menyuarakan ide. 

Time flies, hingga kitapun menginjak tahun 2022, dimana era digital sudah merangsek ke berbagai sisi kehidupan. Di mana banyak orang, masyarakat awam sekalipun bisa terkenal atau viral 'cuma' dengan mengunggah videonya ke media sosial atau platform. 

Dan perlu dicatat, nggak perlu jadi public figure dulu! 

Perkenalkan IDN Apps

Salah satu media yang menyediakan tempat untuk orang-orang dengan ide yang out of the box dan kreativitas tinggi itu adalah IDN Apps. Di mana salah satu fiturnya yaitu IDN Live & Program Streamer Fund 50 Miliar, ngasih kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat awam untuk menyuarakan ide ke komunitas-komunitas dengan niche yang sama. 

- Kamu seorang seniman dan ingin berbicara tentang kebudayaan daerah yang mulai punah? 

- Content creator yang ingin berbagi tips pic editing? 

- Atau, konselor yang ingin mengedukasi masyarakat tentang mental health? 

Just speak it up! 

Nggak perlu nunggu sampai punya ratusan ribu atau bahkan jutaan follower agar didengar. Cukup miliki minimal 100 follower di IDN App, konsisten Live Streaming di IDN Live, maka kamu punya kesempatan ikut Program Streamer Fund 50 Miliar! 

Diawali dengan kehadiran IDN App sebagai aplikasi baca berita dan hiburan terlengkap yang memiliki banyak fitur menarik di dalamnya, pada medio 2020. Aplikasi yang diluncurkan oleh perusahaan media berbasis teknologi, IDN media ini, tak butuh waktu lama untuk mendapatkan atensi masyarakat di era digital. Mereka rata-rata adalah orang yang sudah 'move on' dari surat kabar atau majalah cetak. 

Dengan satu sentuhan saja, maka beragam info dari tanah air maupun mamcanegara  tersaji lengkap. Menyenangkan bukan?


IDN Live

Inovasi tiada henti, pada 2022, dua tahun setelah peluncurannya, IDN App kini memiliki fitur baru yaitu IDN Live! 


Jadi IDN LIVE itu platform live streaming yang menghubungkan konten kreator dengan komunitas yang mendukungnya. IDN LIVE memberikan kesempatan agar suara konten kreator dapat didengar, interaksi bisa terjalin, dan juga hubungan antara konten kreator dan audiens dapat dibangun. 



Trus, apa sih poin plusnya jadi Streamer di IDN Apps? Just check it out :

1. Streamer akan mendapatkan liputan media, strategi promosi dan iklan berbayar melalui jaringan media IDN (IDN, IDNTimes.com, Popbela.com, Popmama.com, Yummy, FortuneIndonesia dan Duniaku.com 

2. Streamer juga bisa memakai studio profesional IDN di kantornya yang berlokasi di Jakarta dan Surabaya. Tak hanya itu, Streamer yang memenuhi syarat bahkan akan mendapatkan support hardware seperti kamera, mic, mixer, tripod, lighting, green screen dan lainnya. 

3. Training dan mentoring dari tim media IDN 

4. Sponsorship yang difasilitasi oleh ICE 

Keren, kaan? 

So, what are you waiting for?


Eits tunggu, kamu masih ragu mau gabung jadi streamer di IDN LIVE? Sudah pernah dengar tentang program IDN LIVE STREAMER FUND? Belum? Oke sebelum kamu putuskan untuk gabung jadi streamer di IDN LIVE simak penjelasan saya satu ini yah.



IDN Live Streamer Fund itu bentuk apresiasi IDN kepada komunitas streamer IDN Live dengan memberikan penghargaan bagi kreatifitas dan originalitas mereka di saat live streaming. Nilainya sebesar 50 Miliar, nilai yang bukan main-main besarnya. Jadi IDN Live tuh ingin streamernya punya kesempatan untuk mendapatkan penghasilan dari mengerjakan apa yang mereka cinta dan apa yang menjadi passion mereka secara live. Dan menariknya, gak ada limitasi jumlah streamers yang berkesempatan ikut program ini.


Terus siapa saja sih yang berhak dapat Streamer Fund ini? Jawabannya semua orang BISA. Kalau kamu berdomisili di Indonesia, berusia minimal 18 tahun, memiliki minimal 100 follower di IDN App, secara konsisten melakukan streaming di IDN Live, membagikan hal-hal positif dan inklusif, kreatif, otentik, dan memiliki orisinalitas, maka kamu bisa berkesempatan mendapatkan Streamer Fund. 

Penasaran gimana caranya? Saya sudah siapkan tutorialnya. Silakan disimak 







Semoga langkah-langkah di atas mudah dipahami ya. 

Mengapa harus IDN Live bukan platform lainnya? Karena di sinilah kamu bisa menampilkan dirimu yang sebenarnya, keunikan, kreatifitas, dan orisinalitas kamu diberi wadah untuk bisa diapresiasi banyak orang. Kamu tidak harus menjadi orang lain. Be You. 

Untuk kamu yang acapkali memiliki ide yang out of the box serta bisa menuangkannya dalam bentuk narasi yang menggugah, konten kreatif baik tulisan, desain gambar, video maupun gabungan ketiganya, jangan ragu untuk menjadi Streamer di IDN Live! 




Comments

Popular posts from this blog

Puluhan Hari Penuh Kenangan di SEMAI (Sedekah Makanan Indonesia)

Seburuk apapun situasi dan kondisi yang menghampiri, yakinlah akan ada hikmah tersembunyi di baliknya, hanya Allah yang tahu, sampai Dia mengizinkan kita untuk ikut mengetahuinya . Kapankah itu? Saat hati kita terbuka dan menyediakan ruang, untuk sang hikmah bertahta. Kisah ini dimulai pada Maret 2020, saat pandemi diketahui baru mendarat di negeri tercinta. Saya waktu itu sedang dipusingkan dengan mengajar anak-anak yang mendadak menjalani sekolah online. Subhanallah, jadi guru dadakan buat anak-anak sepanjang hari bukanlah hal yang mudah. Padahal saya terbiasa membantu mereka membuat pe-er atau menyimak murojaah. Tapi itu berjeda, nggak macam sekolah online, seharian!  Bukan cuma dibikin pening dengan mengajar anak-anak, di sisi lain saya juga harus beradaptasi dengan rumah tanpa ART, yang mendadak resign beberapa pekan sebelumnya. Menjalani beragam aktivitas diiringi paranoid karena pasien covid kedua di Indonesia saat itu, tinggal hanya berjarak 300 meter dari rumah kami. Tepatnya

Daun Jatuh Atas Izin Allah

Pagi tadi ngisengin suami. Pas dia mandi, saya siap-siap pake baju rapi. "Lho, mau kemana?" Sekeluarnya dari kamar mandi  dia heran liat isterinya udah pake baju rapi. Padahal jadwalnya mau masak. "Ikut ke kantor." "Weeh mo ngapain?" "Kata Ustadz kemarin, isteri yang baik itu selalu nempel sama suaminya. Ikut aja kemana suaminya pergi, sedih kalau berjauhan." "Tapi ini kantor, Bun." "Emang gak ada isterinya temen kamu yang suka ikut ke kantor?" "Gak ada, kecuali sekantor. Itupun jarang, biasanya beda divisi. Dan itu bisa beda gedung." "Aku gak papa kok, kamu kerja nunggu di cafe atau mall." "Mall mana?" "Plaza Semanggi, kan deket. Jalan juga bisa." "Hadeeh!" "Yaudah atuh, tolong buangin sampah dulu." "Hyaelah ..." Dia ngelepas lagi backpack-nya, jalan ke pintu samping, muter lewat pagar depan, ke arah samping untuk buang sampah. Iya muter, karena

Takjil Termanis Hari Ini

Takjil Termanis Hari Ini Kami berbuka puasa bersama barusan, saya dan si sulung. Alhamdulillah ... Sambil mengunyah takjil, dia bercerita tentang hari ini. Tentang tasnya yang berat karena hari Senin harus bawa laptop untuk pelajaran TIK. Tentang sepatu bertalinya yang bikin lama kalau lepas shalat, gak bisa sat set sat set. Tentang dia yang menyelesaikan tugas TIK nya paling duluan. Tentang satu mata pelajaran yang salah jadwal. Tentang sebungkus kacang sukro dari satpam sekolah, yang melihatnya sudah lelah di sore hari. "Kamu gak bilang lagi puasa?" "Enggak lah, nanti gak jadi dikasih kacang. Jadi Gaza bilang makasih aja." Dan tentang driver ojol yang ramah, mengajaknya ngobrol sepanjang perjalanan pulang. "Dia bilang, 'kamu pasti pinter ya, De? Soalnya bisa sekolah di sini. Masuknya aja susah.' Gaza mo bilang, ah enggak Pak, biasa aja, tapi seneng dibilang pinter. Ya udah Gaza diem aja. Bapaknya cerita dia juga anaknya sama kaya Gaza baru